Judul: Para Pembohong
Judul asli: We Were Liars
Pengarang: E. Lockhart
Penerjemah: Nina Andiana
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan pertama kali: 2016
Jumlah halaman: 296hlm
ISBN: 978-602-03-0671-1
Sinopsis:
Keluarga yang menawan dan disegani.
Pulau pribadi.
Gadis cerdas yang risau; pemuda politis yang penuh semangat.
Empat sahabat—Para Pembohong—dengan pertemanan yang kemudian menjadi destruktif.
Kecelakaan. Rahasia.
Kebohongan demi kebohongan.
Cinta sejati.
Kebenaran.
Para Pembohong merupakan novel suspense modern karya E. Lockhart, finalis National Book Award dan penerima Printz Award. Bacalah.
Dan jika ada yang bertanya bagaimana akhir cerita ini, JANGAN BERITAHUKAN.
Pulau pribadi.
Gadis cerdas yang risau; pemuda politis yang penuh semangat.
Empat sahabat—Para Pembohong—dengan pertemanan yang kemudian menjadi destruktif.
Kecelakaan. Rahasia.
Kebohongan demi kebohongan.
Cinta sejati.
Kebenaran.
Para Pembohong merupakan novel suspense modern karya E. Lockhart, finalis National Book Award dan penerima Printz Award. Bacalah.
Dan jika ada yang bertanya bagaimana akhir cerita ini, JANGAN BERITAHUKAN.
Jadi...
Aku udah lumayan lama tau buku ini. Karena, banyak banget yang ngomongin. Booktuber-Booktuber dan beberapa temanku juga banyak yang bilang kalau ini bagus. Dan makanya, aku sepenasaran itu sama buku ini. Sebagus apa, sih, memangnya? Sampai sinopsis di bagian belakangnya pun ada tulisan "...jika ada yang bertanya bagaimana akhir cerita ini, JANGAN BERITAHUKAN."
Dan akhirnya, kesampaian juga baca.
Ceritanya tentang seorang cewek bernama Cady, yang berasal dari keluarga kaya raya sempurna, keluarga Sinclair. Cady dan kedua sepupunya, Johnny dan Mirren, beserta Gat—seorang anak asuh keluarga Sinclair—dijuluki sebagai Para Pembohong (The Liars). Mereka berempat, setiap tahunnya saat musim panas, harus datang ke pulau pribadi milik kakek mereka. Selalu begitu sejak mereka kecil. Sampai pada suatu ketika, di musim panas kelimabelas, sesuatu terjadi. Hal ini menyebabkan Cady mengalami amnesia.
Ketika kembali ke pulau itu, banyak hal yang berubah. Rumah utama di pulau itu direnovasi, keluarga yang tampaknya menyembunyikan sesuatu. Cady, keras kepala dan pantang menyerah, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Ibunya, bibi-bibinya, kakeknya, bahkan sepupu-sepupunya tidak ada yang mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dan ketika akhirnya Cady tahu, kenyataan menampar dirinya.
Ya ampun. Alay juga.
Tapi, serius. Kebenarannya memang semacam nampar Cady, juga nampar aku. Soalnya, betul-betul enggak nyangka sama endingnya. Yang kayak "HAH DEMI APA", "LAH KOK JADI GINI", "LHO", "LHO KOK".
Awal-awal baca sempat ngerasa bosan dan ngantuk. Dan bingung. Karena alur ceritanya kayak teka-teki. Aku pikir mungkin karena aku baca yang terjemahan jadi agak gak ngeh sama jalan ceritanya. (Kadang kan novel terjemahan agak aneh ya jadinya, heuheu) Akhirnya coba baca versi ebook Bahasa Inggrisnya. Sama aja ternyata. 8") Tapi gaya penulisan E. Lockhart ini bagus. Kayak puisi. Cuma karena aku lagi males baca (jangan ditiru) jadinya aku gak lanjutin yang versi aslinya sampai sekarang. 8")
Untuk tokohnya, semuanya ngeselin. :) Ini juga alasan lain kenapa aku sempat berhenti baca. Enggak tau, bawaannya kesel aja sama The Liars. (( ampun )) (( maafkeun ))
Well anyway, walau sempet garing dan tokoh-tokohnya ngeselin, endingnya membuat buku ini pantas mendapat lima tengkorak dariku. :)
Kutipan-kutipan
– "Aku mencintainya. Tapi dia brengsek sekali. Seharusnya aku tidak mencintainya. Aku bodoh karena masih mencintainya. Aku harus melupakan itu" – Cady.
– "Namun, bagaimana aku bisa memaafkannya jika aku bahkan tak tahu apa tepatnya yang dia lakukan padaku?" – Cady.
– "Obat-obatan bukanlah temanmu dan seharusnya manusia yang jadi temanmu" – Taft.
– "Kesempatan kedua, boleh saja. Tapi kesempatan beirkut-berikutnya hanya akan jadi kesempatan konyol" – Cady.
– "Aku akan membuktikan bahwa diriku kuat, meskipun mereka pikir aku sakit. Aku akan membuktikan bahwa diriku berani, meskipun mereka pikir aku lemah" – Cady.
Tokoh2 utama yg masih ada hubungan keluarga.
ReplyDeleteBerkunjung ke pulau pribadi.
Hmmm...
Jadi inget Lima Sekawan di Pulau Kirin ya, dek.