RoD

If I don't answer your calls, I'm either reading, or, dying

Tuesday, October 27, 2015

[REVIEW] Looking for Alaska (Mencari Alaska) - John Green

22730973
Judul: Mencari Alaska
Judul asli: Looking for Alaska
Pengarang: John Green
Penerjemah: Barokah Ruziati dan Sekar Wulandari
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan pertama kali: 2014
Jumlah halaman: 288hlm
ISBN: 978-602-03-0732-9
Sinopsis:
Sebelum. Miles "Pudge" Halter sangat suka kata-kata terakhir yang terkenal––dan bosan dengan kehidupannya yang biasa saja. Ia masuk sekolah berasrama Culver Creek untuk mencari apa yang disebut penyair Francois Rabelais sebagai "Kemungkinan Besar". Hidupnya jungkir balik di sekolah itu, yang kadang gila, tidak stabil, tak pernah membosankan. Sebab di sana ada Alaska Young, yang menawan, pintar, lucu, seksi, kacau, dan sangat memikat. Alaska menarik Pudge memasuki dunianya, melontarkannya ke dalam "Kemungkinan Besar", dan mencuri hatinya.

Sesudah. Segalanya tak pernah sama lagi.

Jadi...
Oke, jadi di antara semua buku John Green, aku menyatakan bahwa; Looking for Alaska adalah buku Uncle John favoritku.
Well, novel ini benar-benar menunjukkan sisi persahabatannya dibanding novel-novel dia yang lain. Looking for Alaska menceritakan seorang anak bernama Miles Halter yang—pada awalnya—memiliki kehidupan sosial yang terlampau biasa-biasa saja alias amat-sangat membosankan. Suatu hari, ia memutuskan untuk pindah ke sekolah berasrama Culver Creek , yang dulunya adalah sekolah khusus anak cowok tapi sekarang sudah menjadi sekolah asrama anak cowok dan cewek. Alasannya untuk pindah adalah 1. ) Kehidupannya di Florida—di sekolahnya yang sekarang, luar biasa membosankan; 2. ) Dia ingin mencari apa yang disebut oleh penyair Francois Rebelais 'Kemungkinan Besar' dalam kata-kata terakhir sang penyair.
Di Culver Creek, Miles berkawan dengan Chip Martin yang dijuluki Kolonel dan kini, dia tidak dikenal sebagai Miles Halter, melainkan sebagai Pudge—alias lemak tubuh, kata Kolonel "Ini karna kau kurus kering.". Selain Kolonel, Miles—Pudge, terserahlah—juga bertemu dengan Alaska Young, cewek paling seksi yang pernah dia lihat seumur hidupnya. Lalu ada juga Takumi. Dan ada juga kelompok yang paling dibenci oleh Kolonel—dan mungkin juga anak se-Culver Creek—bernama Weekday Warriors.
Pudge yang tadinya adalah seorang penganut peraturan-sekolah, menemukan kebebasan saat berkawan dengan Kolonel, Alaska, dan Takumi—dan, Lara; pacar-sesaatnya. Di Culver Creek, Pudge melaksanakan kejahilan-kejahilan agak-ekstrem, merokok, minum-minum, make out, dan di hari pertamanya dia ditenggelamkan di danau dalam keadaan telanjang oleh beberapa anggota Weekday Warriors.
Meskipun berpacaran dengan Lara, Pudge tau yang dia cintai adalah Alaska. Tapi, Alaska sudah punya pacar, Jack. Lalu pada suatu malam, karna pengaruh alkohol dan agak kehilangan kesadaran, mereka melakukan itu dengan Kolonel menyaksikannya. (Oke, itu agak sinting. Maksudku- serius deh, orang macam apa yang mau dilihat saat sedang bercinta?) Tapi, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, semuanya berubah. Esok paginya, Pudge dan Kolonel dikejutkan oleh Alaska yang menangis dan meminta bantuan mereka jam tiga pagi. Dan beberapa jam setelahnya, mereka berdua diminta si Elang—guru pengawas, apalah itu—untuk ke aula olahraga. Mereka kira, si Elang mengetahui perbuatan mereka semalam (mabuk dan Pudge dan Alaska bercinta) dan perbuatan mereka tadi pagi (melempar petasan untuk mengacaukan pagi si Elang agar dia tidak tahu bahwa Alaska menyelinap keluar asrama dengan mobilnya). Tapi ternyata tidak.
Mereka dikumpulkan untuk mendengar kabar duka. Alaska Young tewas dalam kecelakaan mobil.
Semua orang syok, bahkan orang-orang yang tidak kenal Alaska. Butuh beberapa waktu bagi Kolonel dan Pudge memulihkan diri dari kenyataan bahwa Alaska sudah meninggal. Lalu, mereka mulai melakukan penyelidikan. Seperti, kenapa Alaska bisa meninggal? Kenapa Alaska mendatangi mereka pagi itu dengan menangis dan memohon-mohon?
Harus akui, Looking for Alaska memang agak-agak bikin depresi. Banyak hal yang enggak dijelaskan dengan tuntas di sini. Terutama soal kematian Alaska. Apa dia bunuh diri? Apa ini karna pengaruh alkohol? Atau apa? Walaupun aku sempat cursing di bagian-bagian itu, aku tetap sangat menyukai novel ini. Nilai persahabatan di sini kentara sekali. Meskipun, seperti biasa, tokoh utama kita bertindak sedikit egois.
Hal lain yang membuatku senang adalah, dari buku ini aku bisa mengetahui kata-kata terakhir dari beberapa tokoh dunia. Kebanyakan lucu sisanya agak garing atau menyedihkan. Tapi, ya, Looking for Alaska benar-benar keren. Aku agak berharap Uncle John akan membuat novel berlatar sekolah yang benar-benar menonjolkan kehidupan sekolah lagi. Wellratingku untuk Looking for Alaska adalah empat tengkorak. :))
skl2

Kutipan-kutipan
"Itu alasanku pergi. Agar aku tak harus menunggu sampai mati untuk mulai mencari Kemungkinan Besar" – Pudge.
"Orang lain menggilai cokelat; aku menggilai pernyataan saat sekarat" – Pudge.
"Aku juga, sebenarnya, aku merasa mungkin ada beberapa hal yang harus tetap jadi rahasia" – Takumi.
"Kita hanya akan mencari hal-hal yang perlu diketahui" – Kolonel.
"Kalian semua merokok untuk menikmatinya. Aku merokok untuk mati" – Alaska.
-nafadyas-
Share:

0 comments:

Post a Comment

BLOGGER PROFILE

My Photo
Nafa Dyas
An ordinary fifteen years old girl who loves books so much. A fast texter, but if she doesn't answer your calls, she's either reading, or, dying.
View my complete profile

Looking for something?

Popular Posts

Recent Posts

(Current) Top 5 Favorite Series

  • Harry Potter
  • Percy Jackson and The Olympians
  • Heroes of Olympus
  • School for Good and Evil
  • Johan

Reading Challenge 2017

2017 Reading Challenge

2017 Reading Challenge
Nafa has read 6 books toward her goal of 60 books.
hide

Followers

Translate